-->

Iklan

Advertise with Anonymous Ads"/>

Oknum Ormas GRIB Diduga Pungli dan Memeras Warga Asing di Batam, Korban Blokir Kontak Pelaku Demi Keamanan

Fir Conet
Thursday, December 4, 2025, December 04, 2025 WIB Last Updated 2025-12-07T08:47:30Z


GENCARNEWS.COM, BATAM — Upaya kepolisian memberantas aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat kembali diuji. Seorang warga negara asing (WNA) yang merupakan pengusaha spa di Batam mengaku menjadi korban dugaan pemerasan dan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum organisasi GRIB Jaya Kepri. Kejadian ini berlangsung di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pada Kamis (5/12/2025).

Kasus ini pun menjadi perhatian publik dan dinilai harus mendapat atensi langsung dari Kapolresta Barelang dan Kapolda Kepri demi menjaga iklim investasi di Batam agar tetap aman dan kondusif, terutama bagi para investor asing.

Korban, Ratu Wangsa, pemilik Wangsa Spa yang berlokasi di Nagoya Mansion Hotel, Jl. Imam Bonjol, Lubuk Baja, menyampaikan bahwa dirinya kerap ditekan oleh dua oknum berinisial Suhardi dan Hendri, yang mengaku berasal dari organisasi GRIB Jaya.

Saat dikonfirmasi awak media (5/12/2025), Ratu Wangsa menuturkan: “Terima kasih abang sudah bantu saya. Selama ini saya takut, terpaksa ikuti permintaan mereka. Tapi saya tidak tahan lagi. Demi keamanan, saya blokir nomor Cikgu Suhardi dan Hendri supaya mereka tidak lagi menghubungi saya. Mereka ini orang nekat, datang ke rumah dan ke tempat usaha saya. Saya seorang wanita, dan bukan Warga Negara Indonesia. Saya yakin hukum di Indonesia melindungi warga asing yang berinvestasi,” ujarnya.

Ratu Wangsa juga menjelaskan bahwa dirinya selama ini aktif dalam kegiatan sosial di Batam. Ia kerap membantu santri di Tanjung Uma, membagikan beras di daerah Sagulung, hingga mengikuti kegiatan sosial di sekolah tempat salah satu oknum mengajar.

“Saya suka kegiatan sosial. Tapi saya ingin menyalurkan bantuan secara langsung, bukan melalui yayasan yang tidak jelas seperti yang diminta oleh Cikgu dan Hendri. Mereka minta uang mengatasnamakan yayasan, tapi saya takut bantuan itu tidak sampai ke orang yang membutuhkan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa dirinya pernah terpaksa memberikan sejumlah uang saat masih berada di Australia.

“Saya warga negara Australia keturunan Melayu yang lahir di Singapura. Saya sudah lama berinvestasi di Batam dan selama ini aman. Tapi sejak ditekan oleh oknum ini, saya jadi takut. Kalau begini terus, lebih baik saya pindahkan investasi saya ke luar Batam atau luar Indonesia,” tegasnya.

Sebelum menutup pembicaraan, ia berharap pemerintah Indonesia memberi jaminan keamanan bagi para investor asing.

Humas GRIB Jaya Kepri, Sandi, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp (5/12/2025) meminta maaf dan memberikan penjelasan awal.

“Atas nama organisasi dan pribadi, saya mohon maaf dulu bang. Tapi tolong juga koordinasi dengan Kabid Humas Bang Ginting dan Ketua DPD Pak Rudy Wijaya, karena mereka yang punya kapasitas memberikan keputusan resmi,” ujarnya.

Sandi mengakui bahwa Suhardi merupakan anggota bidang pendidikan dan Hendri di bidang OKK, namun menegaskan bahwa organisasi tidak pernah memberikan instruksi terkait penggalangan dana atau permintaan uang kepada korban.

 “Kegiatan mereka ke Ratu Wangsa tidak pernah diketuai organisasi. Instruksi dari Ketum jelas: siapa pun yang memakai nama GRIB Jaya untuk keuntungan pribadi akan langsung dikeluarkan dan diproses hukum. GRIB bukan organisasi premanisme. Kami hadir untuk membantu masyarakat dan mendukung program pemerintah,” tegasnya.

Sandi juga khawatir kasus ini akan merusak nama baik organisasi. “Kalau satu oknum salah, semua kader kena imbas. Jangan gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga,” ujarnya.

Ia kemudian mengirimkan nomor kontak Ketua DPD, Kabid Humas, Kabid Pendidikan, dan Kabid OKK GRIB Jaya Kepri untuk konfirmasi lebih lanjut.

Hingga berita ini diterbitkan, Hendri Harahap dan Suhardi belum dapat dihubungi untuk dimintai klarifikasi. Media masih terus berupaya menghubungi keduanya demi keberimbangan informasi.


Komentar

Tampilkan

  • Oknum Ormas GRIB Diduga Pungli dan Memeras Warga Asing di Batam, Korban Blokir Kontak Pelaku Demi Keamanan
  • 0

Terkini