"/>
GENCARNEWS.COM, BATAM – Dalam beberapa waktu terakhir, nama Ratu Wangsa menjadi sorotan berbagai kalangan di tanah air. Sosok perempuan berdarah bangsawan Melayu Melaka dan keturunan Eropa Belanda ini mencuri perhatian bukan hanya karena pesona penampilannya, melainkan karena dedikasi, kepemimpinan, dan kontribusinya yang nyata untuk masyarakat.
Kini menjadi warga negara Australia, Ratu Wangsa tetap menunjukkan kecintaan mendalam terhadap akar budayanya. Latar belakang pendidikannya di bidang Ilmu Al-Hadits, ditambah profesinya sebagai dokter spesialis neuromuskular yang berpraktik di Tasmania, tak membuatnya lupa pada tanah leluhur. Justru, ia memilih untuk terjun langsung membangun Nusantara dari berbagai lini kehidupan.
“Masyarakat Nusantara adalah cermin kekayaan budaya dan ketulusan. Saya merasa terpanggil untuk berkontribusi dan membangun bersama,” ujar Ratu Wangsa, Rabu (16/7/2025).
Ratu Wangsa merupakan representasi perempuan masa kini—cerdas, berkarakter, sekaligus memegang teguh nilai-nilai budaya. Dengan latar belakang keluarga bangsawan Melayu dan pendidikan tinggi keislaman, ia menggabungkan spiritualitas, intelektualitas, dan jiwa kepemimpinan dalam satu harmoni. Tak hanya aktif di dunia medis dan pendidikan, ia juga dikenal sebagai pengusaha sukses yang menjadikan bisnis sebagai alat pemberdayaan sosial.
Langkah awal pengabdian Ratu Wangsa dimulai dari Batam, Kepulauan Riau—di mana ia membangun pusat aktivitas sosial dan pemberdayaan masyarakat melalui Wangsa Holdings. Berbagai program mulai dari pelatihan UMKM, pendampingan perempuan, hingga pembangunan fasilitas kesehatan dan kecantikan berbasis lokal telah menjalar ke Bali, Jawa, hingga pelosok-pelosok daerah lainnya.
“Bisnis saya bukan soal keuntungan, tetapi tentang membangun harkat dan martabat masyarakat,” tegasnya.
Di Pulau Buluh, ia hadir membawa fasilitas kesehatan dan pelatihan kerja. Di Pondok Pesantren Al-Islah, ia berbagi ilmu dan bantuan. Di tempat lain, ia membentuk sistem internal bisnis yang mendorong pembinaan karakter, etos kerja, dan keberdayaan ekonomi bagi masyarakat.
“Ia bukan sekadar cantik, tapi pemimpin sejati,” ungkap Nuri, tokoh perempuan dari Batam.
Tanpa sensasi, tanpa gimik. Ratu Wangsa menjelma sebagai pemimpin yang memadukan kelembutan dan ketegasan. Ia menolak tunduk pada stereotip, dan justru menunjukkan bahwa perempuan bisa menjadi aktor utama perubahan sosial tanpa kehilangan jati diri.
“Ratu Wangsa adalah definisi perempuan ideal: cantik, cerdas, bermoral, dan strategis,” tutur Direktur Utama sebuah hotel terkemuka di Batam.
Sejak awal 2025, aktivitas Ratu Wangsa mulai mendapat perhatian luas. Bukan karena sensasi media sosial, tetapi karena aksi nyata di lapangan. Ketulusannya dalam membantu masyarakat membawa dampak yang viral sekaligus vital. Ia dicintai karena keaslian dan nilai-nilai luhur yang ia bawa.
“Setiap kata dan langkahnya penuh makna. Ia benar-benar The Queen of Heart,” ungkap seorang jurnalis senior di Batam.
Di tengah dunia yang haus akan sosok pemimpin sejati, Ratu Wangsa hadir membawa harapan. Ia tidak mengejar popularitas, tetapi menanam nilai-nilai luhur yang meninggalkan jejak panjang. Baginya, membangun Nusantara bukan sekadar wacana—tetapi aksi, kolaborasi, dan cinta.
Bagi sebagian, ia adalah pemimpin. Bagi banyak lainnya, ia adalah inspirasi. Dan bagi Nusantara, Ratu Wangsa adalah simbol perempuan lintas zaman yang menyatukan kejayaan masa lalu dengan visi masa depan.
