GENCARNEWS.COM, LINGGA. Kelestarian hutan bakau di sungai Hulu Temiang nampak menghijau dan masih utuh tetap masih terjaga oleh para warga tempatan,sangat di sayangkan jika tidak di manpa'atkan dan ini sangat berfotensi buat peningkatan perekonomian masyarakat di dalam berbudidaya ketam bakau. Hutan bakau ini memiliki sungai yang panjangnya kira-kira dua km yang terkenal dengan banyak belokannya,di hulu sungai ini juga ada sebuah kampung yang kerap di sebut kampung Hulu Temiang.
Pada suatu hari awak media bertanya dengan salah satu warga kampung yang kerap di sapa Tajun,beliau telah mencoba memelihara ketam bakau dengan cara yang sederhana dan menggunakan bibit kampung, saat ini memang belum membuahkan hasil karena beliau baru dalam satu bulan mencoba membudidayakannya dan itupun baru sedikit.
"Saya ingin mencoba muda-mudahan nanti berhasil,sayapun berharap kepada pemerintah dapat membantu kami mengembangkan budidaya ketam dan juga penyuluhan untuk memberikan petunjuk kepada kami dalam berbudidaya ketam bakau katanya kepada awak media pada hari juma'at 21/20/2023.
Semangat dari salah satu dari warga tersebut sungguh luar biasa dengan harapan dapat menimbulkan hasil dan berkembang,beliau juga mengharapkan agar Pemkab dan Pemerintah provinsi dapat membantu agar budidaya ketam bakau di tempatnya dapat berkembang dan bisa meningkatkan perekonomian sehari-hari.
Hutan bakau di sungai Hulu Temiang dulunya sudah direncanakan mau di bangun pariwisata seribu kunang-kunang atau pariwisata mangruf,entah mengapa perencanaan itu tiba-tiba lenyap begitu saja.
Hutan bakau yang begitu subur dengan pohon- pohon bakau yang besar dan tinggi dengan sungai yang begitu unik dengan banyak belokannya ,sangat di sayangkan jika tidak di bangun sesuatu usaha yang dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat .
Hutan bakau di sungai Hulu Temiang terletak di wilayah dusun 02 Hulu Temiang Desa Temiang kecamatan Temiang Pesisir Kabupaten Lingga Provinsi Kepri,tidak jauh dari pusat pemerintahan Desa dan Kecamatan yang sekarang di pipin oleh Pak Muslim di Tajur Biru.
Kepedulian dan perhatian dari Pemerintah sangatlah di harapkan oleh masyarakat tempatan ,nansip perekonomian mereka dengan yang sekarang bergantungan dengan kerja yang serabutan yang belum memiliki penghasilan yang tetap.
Dengan menyusun sepuluh jari masyarakat sangat mengharapkan kepada pemerintah ,agar dapat menyalurkan batuan dan penyuluhan di bidang budidaya ketam bakau ataupun di bidang lain, yang terkait dengan perekonomian masyarakat hususnya di kampung Hulu Temiang yang sekarang nampak masih belum ada peningkatan di segi perekonomiannya masing-masing.(Yandri).
"/>


