"/>
GENCARNEWS.COM, SUNGAI PENUH Tim dari Kementrian Perekonomian, Kementrian LHK, Kementrian Pertanian dan Kementrian ATR/BPN, serta Bank Dunia (termasuk Direktur Regional Pembangunan Berkelanjutan Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Benoit Bosquet beserta rombongan) melakukan kunjungan kerja ke Jambi terkait pengelolaan lanskap secara berkelanjutan.
Sebagai bagian dari keseluruhan agenda di Jambi, tim berkesempatan untuk mengunjungi kota Sungai Penuh dan bersilaturahmi bersama Walikota Sungai Penuh, Drs. Ahmadi Zubir, MM.
Dalam konfrensi pers Walokita Sungai Penuh di dampingi Andre Aquino (program leader utk sustainable development di Bank Dunia) Walikota mengeluhkan kurangnya sumber air dan permasalahan sampah yang ada di Kota Sungai Penuh. Di karenakan wilayah Kota Sungai Penuh sekitar 59,2 persen di sumbangkan untuk Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS).
Hal tersebut yang menyebabkan Kota Sungai Penuh kekurangan sumber air dan kekurangan tempat untuk pengelolaan sampah. Sementara Kota Sungai Penuh di wajibkan menjaga dan merawat wilayahnya yang di sumbangkan untuk TNKS tersebut.
"Kota Sungai Penuh kekurangan sumber air dan menghadapi permasalahan sampah, itu di sebabkan karena 59,2 persen wilayahnya di sumbangkan untuk TNKS guna paru paru dunia yang oksigennya di hirup masyarakat seluruh dunia," tutur Walikota Sungai Penuh.
Lebih lanjut Walikota Sungai Penuh mengatakan bahwa Bank Dunia di minta bisa memberi kompensasi untuk Kota Sungai Penuh, mengingat wilayahnya sebagian besar di sumbangkan untuk TNKS.
"Kita meminta ke Bank Dunia supaya bisa memberi kompensasi untuk Kota Sungai Penuh, mengingat banyaknya luas wilayah Kota Sungai Penuh di sumbangkan untuk paru paru dunia," ungkap Ahmadi Zubir dalam jumpa pers.
Sementara Andre Aquino perwakilan pihak Bank Dunia dalam jumpa pers mengatakan," permasalahan yang di sampaikan Walikota tadi tentang tantangan Kota Sungai Penuh masalah akses air dan persampahan, kami Bank Dunia sudah mendengar dan akan kami diskusikan dengan pemerintah daerah, dengan pemerintah pusat juga," kata Andre Aquino.
Lebih lanjut Andre Aquino menambahkan sebenarnya kami Bank Dunia sangat aktif di bidang itu, seperti persampahan kami sudah punya proyek untuk meningkatkan pengelolaan sampah di Citarum Jawa Barat dan mengenai sumberdaya air kami juga sangat aktif dan sudah kami dengar semua serta akan kami laporkan ke otoritas yang ada di jakarta," jelas Andre Aquino. (H S)
