GENCARNEWS.COM, SAROLANGUN – Puluhan warga RT 11 Simpang Pitco, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Jambi, turun ke jalan pada Selasa (12/8) pagi. Mereka memblokir akses bagi truk pengangkut batu bara milik PT AJC yang melintas di wilayah tersebut. Aksi yang dimulai sekitar pukul 09.30 WIB ini didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga, sebagai bentuk protes atas dampak buruk aktivitas hauling batu bara terhadap lingkungan dan kenyamanan warga.
Para warga menilai, lalu lintas truk batu bara telah mengakibatkan kerusakan parah pada jalan desa. Aspal mengelupas, lubang-lubang besar menganga, sementara debu pekat mengganggu pernapasan. “Debunya menusuk hidung, jalan-jalan sudah berlubang. Kami sudah lelah. Kami minta hauling batu bara ditutup,” tegas seorang warga di tengah aksi.
Selain itu, sebagian ibu-ibu juga menuntut adanya penambahan dana kompensasi dari perusahaan. Mereka menilai bantuan yang diberikan selama ini belum sebanding dengan kerugian yang dialami masyarakat. “Ini jalan kami, untuk anak-anak pergi sekolah, bukan untuk deru mesin yang bawa debu dan bising,” ujar seorang ibu lainnya.
Meski blokade jalan dilakukan, warga tetap memberi akses bagi kendaraan pribadi dan umum. Hanya truk batu bara yang dihentikan. Hingga pukul 12.30 WIB, aksi masih berlangsung dengan penjagaan dari aparat Polsek Pauh dan Koramil Pauh, yang bertugas menjaga keamanan dan meredam ketegangan.
Menanggapi hal ini, Jamil selaku Humas PT AJC mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan warga dan pemerintah setempat. “Kami akan mengupayakan mediasi bersama perwakilan warga, pihak kelurahan, dan kecamatan setelah peringatan 17 Agustus. Kami harap aksi ini bisa dihentikan sementara,” jelasnya.
Jamil menegaskan, penyelesaian persoalan ini memerlukan pertimbangan matang agar tidak memicu masalah baru. “Kita harus mencari titik temu yang baik antara masyarakat dan pengusaha, tanpa ada pihak yang merasa dikorbankan,” tambahnya.