GENCARNEWS.COM, SUNGAI PENUH – Aksi ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus bersama Aliansi BEM se-Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh di depan Mapolres Kerinci dan kantor DPRD Kota Sungai Penuh berlangsung penuh semangat. Namun, di balik riuhnya suara orasi dan derap langkah demonstran, perhatian publik sempat teralihkan pada sosok muda yang menyandang lanyard pers dan menggenggam kamera. Ia adalah Randi Vitora, jurnalis termuda yang kini mulai menapaki dunia pemberitaan di Kerinci dan Sungai Penuh.
Di usianya yang masih belia, mahasiswa semester lima Program Studi Hukum Ekonomi Syariah IAIN Kerinci ini memilih jalur berbeda dibanding kebanyakan rekan sebayanya. Randi tak hanya gemar menulis puisi dan opini, tetapi juga terjun langsung meliput berbagai peristiwa penting. Ia kini tercatat sebagai wartawan di salah satu media lokal, dengan liputan yang mencakup wilayah Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
“Menjadi jurnalis tidak dibatasi oleh usia. Justru di sini saya bisa mengasah kemampuan menulis dan belajar memahami realitas di lapangan. Harapan saya, semakin banyak anak muda yang berani menekuni profesi ini,” ujar Randi penuh semangat saat ditemui di sela-sela liputan.
Keberanian Randi untuk memilih jalan jurnalistik sejak dini menjadi inspirasi tersendiri bagi generasi muda. Di tengah dinamika aksi mahasiswa yang menuntut keadilan, kehadirannya seakan memberi pesan bahwa dunia jurnalistik terbuka untuk siapa saja yang memiliki komitmen, ketekunan, dan keberanian.
Dengan ketajaman pena dan lensa kameranya, Randi Vitora membuktikan bahwa usia muda bukan penghalang untuk menjadi bagian penting dalam menyampaikan informasi sekaligus membentuk opini publik. Ia adalah potret nyata semangat baru dalam dunia jurnalistik lokal, yang diharapkan mampu melahirkan lebih banyak pewarta muda di masa mendatang.
