"/>
GENCARNEWS.COM, BATAM — Dunia pendidikan di Kota Batam kembali tercoreng oleh ulah seorang oknum guru SDN 07 Batu Aji yang diduga melakukan tindakan tidak terpuji. Oknum guru berinisial S tersebut diduga mendatangi tempat hiburan malam dan mengonsumsi minuman beralkohol bersama wanita pendamping (LC). Peristiwa itu terjadi di tempat hiburan malam D’CLUB SAPPHIRE, yang beralamat di Ruko Cipta Grand City, Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji, Batam, pada Rabu malam (04/12/2025).
Tindakan ini dinilai mencoreng marwah dunia pendidikan dan melanggar kode etik seorang pendidik, terlebih S merupakan ASN yang semestinya memberi contoh baik kepada siswa.
Hendri, yang disebut sebagai Wakil Ketua Pengurus Masjid di Perumahan Laguna dan diduga turut berada di lokasi hiburan malam tersebut, memberikan klarifikasi kepada awak media.
“Iya benar kami berada di tempat karaoke semalam. Tempat itu milik abang kita. Kami datang bukan untuk minum alkohol, hanya meminta pihak wartawan untuk menyelesaikan kesalahpahaman,” ujarnya.
Hendri juga menyatakan dirinya dan Suardi sering mendatangi karaoke tertentu karena sudah saling mengenal dengan pihak pengelola. Ia bahkan mengakui bahwa di tempat tersebut memang ada wanita pendamping.
Namun yang paling menjadi sorotan, Hendri meminta agar kasus ini tidak diberitakan karena S disebut-sebut sedang diusulkan menjadi kepala sekolah.
“Tolonglah bang, jangan dinaikkan beritanya. Suardi ini calon kepala sekolah. Kami kenal dengan pejabat-pejabat dinas, termasuk bang Lesmana. Selain guru, Suardi juga ketua bidang pendidikan di organisasi Grib Jaya Kepri,” katanya.
Hendri bahkan menyinggung nama sejumlah pejabat Batam untuk meyakinkan agar pemberitaan dihentikan.
Kepala Seksi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan SD Dinas Pendidikan Kota Batam, S.Pd.Ing., M.M, ketika dikonfirmasi (04/12/2025) menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut.
“Terima kasih atas informasinya. Kami akan lakukan penilaian dan menyampaikan ke pimpinan untuk menentukan langkah selanjutnya. Apakah berupa teguran atau sanksi administratif, akan ditentukan setelah hasil evaluasi keluar,” ujarnya.
Oknum guru yang bersangkutan, Suardi, juga memberikan tanggapan saat dihubungi. “Bang, kita ini sama-sama Melayu. Baiklah kita sesama Melayu saling membantu. Kalau abang tetap mau naikkan berita, naikkanlah. Bang Amsakar kenal saya, Bang Lesmana di dinas juga kenal saya. Saya tak mungkin dibiarkan begitu saja,” ucapnya.
Suardi juga mengakui bahwa dirinya sering berada di sejumlah tempat hiburan malam karena mengenal pengelolanya.
“Saya memang banyak kenal orang di tempat hiburan malam. Tapi kalau bisa, kita baik-baik saja. Kepala sekolah juga bilang wartawan itu cari duit saja, nanti aman,” tutupnya.
Kasus ini kini menjadi perhatian publik, terutama karena melibatkan seorang pendidik yang semestinya menjadi teladan bagi masyarakat. Dinas Pendidikan Kota Batam memastikan akan melakukan pemeriksaan internal untuk menentukan sanksi yang sesuai.
